Kamis, 28 Juli 2016

Peraturan


Peraturan nomer 1 : Batita selalu benar
Peraturan nomer 2 : Bila Batita salah, kembali ke peraturan nomer 1

Jika kalian punya Batita, Bayi menuju Balita yang udah bisa jalan, lari, pecicilan, udah punya gigi walau belum lengkap, udah banyak mau nya tapi belum bisa ngomong dengan jelas. Bersiap sajalah hahaha.. Kesabaranmu, keegoisanmu, kecerdasanmu semua akan diuji oleh anakmu.

Batita selalu benar, kalau Batita salah ya salahkan orang-orang disekitarnya. Walaupun Dia udah mecahin gelas, piring, ngerusak dompetmu, menghilangkan SIM C mu, merobek buku barumu, menghilangkan catatan pentingmu, membuat kamar dan rumah selalu berantakan.. Mereka selalu benar..Batita selalu benar Yeeey..🙌 


Sabtu, 25 Juni 2016

Titik

Suatu hari nanti kamu akan menemukan satu titik dimana ibadah-ibadah mu begitu hambar

Suatu hari nanti kamu akan menemukan satu titik dimana ibadah-ibadah mu begitu cepat diburu waktu

Dan kamu merasa sedih..sangaat sedih..sedih sekali..

Kamu rindu akan ibadah-ibadah mu yang dahulu, yang rajin, rutin, disiplin, dan tepat waktu

Kamu rindu akan suasana yang tenang untuk bermunajat kepada-Nya..

Hanya berdua dengan-Nya

Kamu pasti rindu akan hari-hari itu..

Tapi tenang shalihah..

Mengurus anak dan suami juga termasuk ibadah

Bermain dengan anak juga ibadah

Membuat anak senang dan tertawa juga ibadah

Mungkin ini bentuk lain dari ibadahmu yang dahulu..

Jadi..teruslah beribadah QS. Adz Dzariat:56

"Dan Allah tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaNya"

Iri? Itu pasti..

Pasti ingin tilawah berjuz-juz seperti yang lain

Pasti ingin i'tikaf dari masjid ke masjid bersama yang lain

Rasanya..

Kayak..ngeliat orang lagi makan es krim

Cuma bisa ngeliatin aja..

Dan berdo'a semogaa kita juga bisa makan es krim 🍦Hmm..Yummy


Kamis, 26 Mei 2016

Lagu

Dia mengirimiku sebuah lagu..
Lagu yang kami-banget
Saat itu kami baru berubah status, dari single menjadi dobel :)

Dan kau hadir
Merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kau bawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku :)

                                                                      Adera-Lebih indah

Setelah dua tahun pernikahan
Ku tanya lagi..

Abi pernah ngirim Bunda lagu romantis yah?
Oya? Kapan Bun?

#tepokjidat
#jongkok disudut ruangan
#tiduuur 😥

                                                                                   -love u Abi-

Kamis, 21 April 2016

Cuek

Malam ini aku bicara tentang perekonomian Indonesia padanya.

Ia menatapku.

Aku terus bicara tentang tingginya inflasi, nilai rupiah turun, harga barang naik, maka investasi dalam bentuk emaslah yang paling aman dan stabil.

Ia sudah mengalihkan pandangannya, menerawang ke langit-langit kamar.

Apakah pembicaraan kali ini begitu membosankan baginya? Entahlah, setauku Ia selalu antusias bila aku bicara padanya. 

Emas juga bentuk investasi yang paling likuid selain deposito dan tabungan.

Kali ini Ia membalikkan badan dan menutup mata.

Aku terdiam. Dia benar-benar mengacuhkanku? Atau memang tidak peduli dengan perekonomian Indonesia? Dia terlalu cuek dan apatis. Lihat saja matanya terpejam tapi mulutnya masih mengisap minuman kesukaannya. Andai Ia tahu betapa pentingnya ilmu makro ekonomi ini.

Tiba-tiba ada suara yang menghentikan lamunanku.

"Bun, Farah udah bobo susunya udah abis"

"Eh, iya bi.." aku mengambil botol susu Farah dengan hati-hati, takut terbangun.

Senin, 18 April 2016

Tips hemat menyimpan jilbab

Kamu punya banyak koleksi jilbab? Jilbab dari semasa sekolah n kuliah? Belum lagi koleksi ketika masih bekerja bila dibuang sayang karena banyak kenangan :) Mungkin bila kamu hitung ada puluhan jilbab yang ada dilemarimu, bergo, segi empat, n pashmina. Semuanya sudah jarang dipakai bahkan hampir tidak pernah, teronggok pasrah dilemari pakaianmu.

Ada cara menarik untuk menyimpan koleksi jilbab-jilbabmu.

1. Lipat rapi jilbabmu hingga berbentuk persegi panjang

2. Gulung kecil sampai habis

3. Letakkan gulungan-gulungan jilbab menghadap ke atas

4. Lakukan pada semua jilbab-jilbabmu, dan..

Taraaaaa... Jilbab-jilbabmu tersimpan lucu ga makan banyak tempat. Motif n warnanya masih terlihat jelas dari atas. Selamat mencoba dear :*


Rabu, 23 Maret 2016

Ayah


Suasana stadion gelanggang remaja itu penuh dan ramai. Sorak sorai penonton memberi dukungan kepada tim yang dijagokan. Kemarin sewaktu penyisihan tidak seramai ini, karena ini pertandingan final hampir semua kursi penonton penuh dengan anak-anak SMA.

Tak terkecuali orang tua Dani, mereka juga ikut menjadi pendukung tim basket anak semata wayangnya. Ayah Dani paling antusias menyemangati, ikut meneriakkan yel-yel sekolah, dan membawa spanduk besar bertuliskan nama dan foto Dani. Ibu Dani dengan sabar setia menemani suaminya yang super heboh. Ibu ikut menyemangati, tapi tidak seheboh Ayah Dani.

"Ayo Dani, kejar..ambil bolanya..shoot Dani..shoot..kamu pasti bisa.."teriak Ayah di depan toa yang dipegangnya. Ya Ayah Dani membawa toa, seperti toa yang ada di mushola dan majlis ta'lim. Ayah Dani biasa membawa semua aksesoris pendukung seperti spanduk, toa, banner, dan lainnya. Dani sudah biasa mendapat dukungan yang tidak biasa dari Ayahnya, tapi Ia tidak merasa takut atau malu. Dani bangga dan sayang pada Ayahnya.

Tapi tidak untuk semua orang. Ada beberapa temannya yang tidak suka dengan 'gaya' Ayah Dani.

"Lebay banget sih bokap lo Dan, berisik tau..gue ga bisa konsentrasi nih,"kata Doni kesal.

"Dan, norak banget bokap lo, kayak ga pernah ikut tanding aja, "ujar Aria.

"Ga pernah SMA kali.."

Meledak tawa teman-teman satu tim. Dani ikut tertawa, menertawakan Ayahnya dan menganggap hanya angin lalu. Hanya percakapan selingan, pikirnya.

Skor tim Dani dan tim lawan unggul tipis, mereka harus berusaha lebih keras agar memiliki selisih skor yang jauh dari lawan. Pelatih memberikan strategi baru dibabak kedua, para pemain mengangguk pertanda mengerti. Tiba-tiba suara Ayah Dani memecah konsentrasi tim basket Dani.

"Ayah tau kamu bisa nak, ayo semangat..buat three point yang banyak Dani"

Tiba-tiba Doni bangkit menjauh dari rapat tim dan menghampiri Ayah Dani yang duduk di tribune atas, Doni setengah berteriak sambik mendongakkan kepala.

"Pak, tolong jangan berisik ini lagi final, suara toa bapak ganggu konsentrasi kita Pak. Klo mau dukung teriak-teriak boleh asal jangan pake toa. Bisa kan Pak?" kemudian Doni kembali lagi ke rapat tim.

"Sorry Bro, gue negor bokap lo. Cuma bilangin doang." Doni menepuk pundak Dani. Dani membalasnya dengan senyuman.

Pertandingan babak kedua dimulai. Kedua tim sama kuatnya, sama semangatnya. Keduanya saling mencetak skor dengan cepat, skor saling balap membalap. Belum tercipta selisih skor yang jauh. Ketika tim Dani unggul tim lawan segera mengejar ketertinggalan, begitu pun sebaliknya. Persaingan sangat sengit, sampai ketika Doni ingin melakukan three point, suara Ayah Dani kembali terdengar.

Konsentrasi Doni pecah bola pun meleset dari ring. Penonton ber O tanda kecewa. Doni marah dan langsung meninggalkan lapangan menuju tribune tempat Ayah Dani duduk yang masih berteriak menggunakan toa nya.

"Pak, tolong keluar dari sini pak! Bapak benar-benar mengganggu saya. Sekarang juga keluar dari sini!!"

Suara Doni tinggi, alis mengkerut dan nyaris menyatu, mukanya merah tanda marah, tangan kanan terangkat dan tertuju ke pintu keluar. Hampir semua mata tertuju pada Doni.

Ayah Dani masih diam ditempat, tidak tau harus berbuat apa.

"Bapak dengar tidak? Bapak punya telinga tidak? Bapak tuli ya? Tolong keluar dari sini sekarang juga karena Bapak sudah mengganggu saya dan teman-teman saya!!"

Suara Doni semakin tinggi.

"Ayah saya tidak tuli dia hanya tidak bisa berjalan, kakinya lumpuh karena kecelakaan. Dulu dia adalah seorang atlet profesional, dia sangat senang melihat anaknya bisa ikut pertandingan. Maafkan Ayah saya Don, baik Dia akan segera keluar bersama saya. Posisi saya diganti dengan pemain cadangan."

Dani berjalan menuju tempat duduk Ayahnya dan membopongnya hingga menaiki kursi roda, Dani mendorong kursi Ayahnya dan meninggalkan stadion yang tiba-tiba menjadi hening. Ibunya mengikuti dibelakang dengan membawa semua atribute dukungan untuk Dani.

Tiba-tiba Aria menepuk pundak Doni.

"Don, sori nih..kayaknya cuma lo doang yang belum tau kalo Bokapnya Dani kakinya lumpuh, gue maklum lo kan anak baru pindah. Setiap ada tanding final Bokapnya Dani emang suka kayak gitu, kita bisa maklum."

Doni masih berdiri mematung, diam seribu bahasa. Ia tidak tau apa yang akan Ia lakukan agar bisa mengobati sakit hati Ayahnya Dani, dan memperbaiki hubungan persahabatan dengan teman sebangkunya itu.

Senin, 21 Maret 2016

Pejuang Pagi

Pagi ini benar-benar menguras kesabaran, semua orang di rumah melakukan aktivitasnya masing-masing. Tinggal lah Bunda, Farah, dan Asa bisa dibayangkan satu Ibu mengurus 2 bayi yang masih belum mengerti apa-apa. Asa yang belum genap 1 bulan ga masalah Bunda tinggal kasih asi dan digendong bisa anteng. Tapi Farah, batita 13 bulan yang beranjak ke balita sudah bisa berjalan dan senang mengeksplore seperti Marsha and the bear yang ga bisa diem n suka gratak sana sini.

Bunda udah pasrah deh klo Farah masuk ke kamar pasti bakal jadi berantakan, padahal baru aja kemaren gotong royong sama Abi beresin kamar, sekarang berantakan lagi :(

Oke, silakan..Farah boleh ngeluarin isi lemari baju, lemari buku, susu ditumpahin, isi tas n dompet Bunda juga dikeluarin, silakan Bunda udah pasrah tapi yang bikin sedih berkali-kali Farah mencoba menganggu Adiknya. 

Asa yang lagi boboan tiba-tiba topinya ditarik, bantalnya mau diambil, selimutnya, bajunya, kainnya, sarung tangannya, semua yang dipake Asa mau diambil sama Farah, tapi Bunda mencegahnya.

Berkali-kali Farah tiduran guling-guling mau mengambil posisi tempat tidur Asa akhirnya Bunda gendong Asa, dan puncaknya ketika Bunda lagi gendong dengan kedua tangan, tiba-tiba tangan Farah mendarat di pipi Asa, spontan Asa nangis ngejer mukanya merah Farah kebingungan melihat Asa nangis, ga lama Farah mukul Asa lagi -.-

Bunda marah sama Farah, Bunda nyuekin Farah. Asa masih nangis Bunda peluk Asa sambil menitikan air mata. Farah dicuekin malah nyengir, dia nyari susu dan boboan.

Finally sambil minum susu Farah tidur juga, padahal biasanya Farah harus dikelonin dulu sama Bunda baru bisa tidur, sekarang tidur sendiri..giliran Bunda menina bobokan Asa. Asa pun akhirnya tidur.. Alhamdulillah.. 

Tapi perjuangan hari ini belum berakhir :( ada banyak sesi lagi perjuangan Bunda bersama Farah dan Asa yaitu di siang hari ketika mereka bangun tidur sampai sore hari. Dan berakhir ketika orang-orang rumah kembali dari aktivitasnya.

Beginilah sehari-harinya dari Senin-Jum'at, maka wajar bila weekend setiap Bunda minta refreshing jalan-jalan bersama suami agar setiap Bunda tetap tersenyum dan bahagia :)

Smoga semuanya berbuah pahala ^^


Kamis, 18 Februari 2016

Di bahas lagi..

Suka sedih deh kalo ada yang menanyakan kabar bla..bla..bla.. Tapi begitu tau kabar aku yang hamil tanpa dikasih jarak, langsung menjudge kami orang tua nya salah, kasian anak pertama, hak-hak nya banyak yang belum dipenuhi udh ada ade lagi..

Seandainya.. Ah, tapi seorang muslim tidak boleh berandai-andai.. Kami juga sudah berusaha memberi jarak dengan menggunakan kb mandiri, tapi qadarullah kun fayakun aku hamil lagi mau bagaimana lagi?

Kami pun ingin memberi yang terbaik untuk anak-anak kami, kasih sayang, cinta, perhatian, dll. Tapi bila ini yang terbaik menurut Allah, kami akan tetap berusaha memberikan yang terbaik kepada keduanya. Ini amanah, ini tidak mudah, kami pun masih terus belajar menjadi orang tua yang baik. 

Jadi keep positif thinking pada apa yang telah Allah gariskan kepada hamba-hambaNya, biarlah kami dinilai salah dan lalai sebagai orang tua krn tidak memberi jarak antar anak satu dan dua.. Itu hanya anggapan manusia. Biarlah..

Kami hanya ingin penilaian Allah bukan penilaian manusia..

Rabu, 10 Februari 2016

Membuat surat rujukan persalinan dengan biaya BPJS

Menurut riwayat melahirkan secar yang baru setahun lalu, aku terlalu beresiko bila melahirkan dengan persalinan normal. Kadang jahitan masih suka nyeri sakit sedikit dan ditakutkan nanti rahimnya malah robek. Bila ingin persalinan normal baiknya dikasih jarak 2 tahun atau lebih dari persalinan yang pertama.

Baiklah..aku ikut aja apa kata dokter..persalinan kedua ini dengan cara secar lagi. Tapi kali ini mau coba dengan biaya dari BPJS, sayang kan punya bpjs tapi ga pernah dipake. Mengingat biaya persalinan yang pertama pake dana pribadi habis diatas 10jt, mending pake bpjs aja gratis hehe..uangnya bisa dipake buat kebutuhan yang lain^^

Sharing sama temen SMA yang melahirkan juga pake bpjs, kemudian tanya sana sini. Akhirnya aku berhasil memenuhi syarat untuk mendapatkan surat rujukan dari faskes 1. Ini yang harus kamu lakukan untuk dapet surat rujukan:

1. Harus punya kartu bpjs dan bayar setiap bulannya
2. Kontrol kandungan minimal 2x di faskes 1
3. Minta surat rujukan dari faskes 1 pada usia kandungan masuk 8 bulan

Bikin suratnya sebentar, nanti ada ttd dari dokter dan selesai.. Oia surat rujukan hanya berlaku selama 1 bulan, bila lebih dari 1 bulan suratnya belum digunakan harus di update lagi ke faskes 1. Setelah itu urus deh ke RS yang dituju.

Selasa, 02 Februari 2016

Wirausaha, antara ekspektasi dan realisasi

Menjalankan sebuah usaha tak semudah yang dibayangkan. Bila dibandingkan antara menjadi karyawan dengan wirausaha, mungkin dengan menjadi karyawan banyak keuntungan dan kelebihan yang didapat.

Dari suasana kantor yang nyaman, bersih, wangi, adem berAC, terjadwal, berangkat pagi, pulang sore, pulang malam dapat uang lembur, ada banyak tunjangan dan asuransi, job desk jelas, lengkap, dan terarah.

Sedangkan menjadi seorang wirausaha apalagi yang masih awam dan pemula seperti saya..harus selalu menguatkan hati dan terus berpikir positif. Sudah berusaha keras promosi sana sini, pajang di setiap sosmed, hingga menawarkan ke teman dan sanak saudara semuanya dilakukan. Harus pandai menebalkan muka menawarkan produk sendiri. Ditolak? Tak apa, sudah biasa ^^

Mungkin karena mepet waktu..dikejar waktu yang hanya 1bulan, sebanyak 23 gamis dan 10 mukena harus habis semuanya agar bisa mendapatkan laba, minimal bisa balik modal untuk biaya lahiran hehe..

Terlalu ektrim memutar uang lahiran ke bisnis konveksi hanya dalam kurun waktu 2 bulan, tapi daripada terpakai untuk konsumsi pribadi..lebih baik dananya diputar ke sektor riil #tsaaah..bahasaaanyaah..

Ketika semua usaha promosi sudah dilakukan dan tidak ada lagi yang order, aku n suami pasrah.. Nanti bulan Ramadhan pasti banyak yang cari gamis dan mukena..bisa disimpan dulu..tapi ingatkah kalian dengan ayat Allah "Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan". Alhamdulillah salah seorang guruku jago jualan, akhirnya semua barang yang belum terjual dibawa beliau dan akan dipromosikan ke semua teman-temannya. Semoga laku semua Ya Allah..Aamiin..

Ya..pengalaman dan hal baru yang akan didapat dengan berwirausaha. Tidak akan selalu untung dan beruntung, tapi ingatkah kalian bahwa 9 dari 10 pintu rezeki berasal dari berdagang? Paling tidak kita sudah mencoba dan berusaha berdagang, hasil akhirnya biar Allah yang menentukan.

Setiap barang yang kita jual sudah ada pembelinya, sudah tertulis gamis pink ukuran M akan dibeli oleh si A dan si B. Tinggal kitanya saja yang harus terus berusaha mempromosikan produk kita. Bila ada customer yang susah deal tidak usah galau..move on cari calon pembeli lainnya, toh kita tidak sedang mengemis kan. Kita punya produk bila mereka suka akan dibeli, bila tidak suka yasudah hehe ^^

Dan cari komunitas.. Komunitas sesama wirausaha, jadi bisa shareing pengalaman. Saya produksi gamis dan mukena juga berawal dari shareing sesama reseller.

Bukan bermaksud sombong/sok tau, hanya ingin berbagi pengalaman yang sedikit ini. Bila ingin bisnis pakaian harus sabar, perputarannya lambat karena setiap orang minimal beli baju sebulan sekali, berbeda dengan kebutuhan primer seperti makanan. Hampir setiap hari orang makan dan membeli makanan. Saya juga sedang berfikir..kira-kira makanan apa yaa yang disukai semua golongan usia, perlu modal juga nih #lirik dompet suami (lagi)

Minggu, 24 Januari 2016

Bahan katun jepang

Guys..ternyata bahan katun jepang bukan berasal dari jepang loh.. Mungkin karena design motifnya yang dari jepang hehe..

Pertama kali kenalan sama bahan yang satu ini, aku udah jatuh cinta..karena motifnya lucu-lucu banget, cantik, dan kalem. Sifat bahannya pun menyerap keringat dan ga bikin panas si pemakai. Pokonya suka deh sama bahan ini.

Kalau nanti mau beli bahan katun jepang, ada 2 ukuran. Pertama lebar 1,5m yang kedua lebar 1,15cm harganya pun beda-beda. Di toko yang aku beli, harga permeter dengan lebar 1,5m Rp 29.000 yang lebar 1,15cm Rp 23.000 tinggal pilih deh motif mana yang kamu suka.


Jalan-jalan ke tanah abang

Saatnya mencari bahan..

Aku dan suami memutuskan naik krl ke tanah abang, selain karena bisa bersantai, juga tidak menghabiskan tenaga, dan biaya. Bolak balik cuma 4rb, murah kan :)

Dari stasiun Jatinegara kami menunggu krl yang transit di manggarai, kemudian menyambung krl lainnya. Kami jalan dari stasiun tanah abang ke blok A, tempat yang kami tuju. Dan sepanjang jalan dari stasiun ke blok A, ada baaaanyak para penjual di pinggir jalan, baju-bajunya pun bagus dan murah, aku sempat tergoda tapi harus luruskan niat aku ke sini untuk mencari bahan untuk dijahit, untuk diproduksi dan dipasarkan sendiri.

Perjalanan dari stasiun ke blok A lumayan jauh sekitar 10-15 menit, mungkin bisa lebih cepat dari itu tapi kondisinya penuh, ramai, banyak orang, apalagi hari itu kami datang disiang hari. Sesampainya di blok A yang adem berAC dan ada eskalatornya (Alhamdulillah..Terbantu banget buat bumil kya aku). Kami bolak balik mencari toko yang direkomendasikan oleh seorang teman, tidak ketemu akhirnya bertanya pada security, yang ditanya sama tidak taunya dengan yang bertanya.

Sempat berfikir, apa beli bahan di toko yang mana saja..toh sama saja. Tapi kami terus menyisiri lantai B2 blok A. Ternyata benar kata teman, bila ingin ke tanah abang jangan hari ahad siang, biasanya banyak toko yang tutup, baiknya hari biasa aja. Aku berharap semoga toko yang kucari masih buka. Dan alhamdulillah ketemu..toko super katun.

Mencari tempat konveksi

Mencari tempat konveksi itu tidak mudah.. apalagi dengan harga yang pas, kita pasti menginginkan ongkos produksi yang sedikit agar harga jual baju juga tidak terlalu mahal dan mudah terjangkau untuk semua kalangan.

Aku punya teman semasa kuliah, dia punya tempat konveksi di Jogja, harga produksi per baju 25rb tapi ongkir dari Jakarta-Jogja dan Jogja-Jakarta sekitar 18rb perkilo.. Oh tidaaaak.. Berat diongkir..

Ada pilihan lain di konveksi olshop, dimana aku menjadi salah satu resellernya. Di daerah Depok, masih bisa terjangkau dari rumah dan tidak perlu biaya ongkos kirim. Tapi harganya terlalu mahal, jahit per baju dikenakan biaya 50rb. Aku dan suami berfikir ulang.

Suami menyarankan bila mencoba konveksi di Pekalongan, di kampung halaman suami banyak tempat konveksi batik, pasti harganya lebih murah. Tapi lagi-lagi terkendala biaya ongkos kirim, kalaupun mau sekalian mudik tetap saja mahal, tiket kereta pulang pergi, juga lamanya proses produksi, lebih menambah waktu dan biaya.

Akhirnya ada teman suami yang menyarankan untuk mencoba ke daerah PIK. Perkampungan Industri Kecil yang berada di daerah Cakung, tidak asing ditelinga, aku pun tau lokasinya, tapi belum pernah menjelajah PIK, hanya sekedar lewat. Saat weekend aku dan suami pergi ke PIK. Gapuranya besar tapi begitu masuk ke dalam ternyata sepi, kanan kiri banyak toko yang menjual barang-barang seperti baju anak, dewasa, tas, koper, kaos, baju olah raga, dan lain-lain. Tapi sepi pengunjung,tidak seramai pasar tradisional atau pun mall, padahal saat aku ke sana sudah agak siang. Di sebelah kanan berdiri mall besar tapi sama sepinya dengan toko-toko lain.

Kami masuk ke kawasan itu, lurus terus berharap menemukan perkampungan konveksi. Tapi setelah melewati kali jembatan, malah lebih sepi. Akhirnya putar balik, kami celingukan kanan kiri mencari-cari rumah konveksi. Tidak ada, sedikit putus asa, berharap Allah memudahkan jalan kami, tapi kami terus mencari. Kali ini kami menghindari jalan utama dan masuk ke gang-gang kecil.

Alhamdulillah ketemu, ada beberapa rumah/toko yang pintunya terbuka dan terlihat banyak mesin jahit di dalamnya. Kami turun dan bertanya kepada salah seorang penjahit untuk pemesanan jahitan baju muslim, tapi ternyata tempat itu khusus pembuatan baju koko. Ia merekomendasikan penjahit lain yang biasa menjahit baju muslim, kami diberi kontaknya dan tempat jahitnya.

Kami ke lokasi tempat yang direkomendasikan, kemudian bertemu dengan penjahitnya, bertanya-tanya terkait pengerjaan produksi dan harga, bertukar nomor hp, dan pamit pulang. Alhamdulillah kami cocok dengan harganya, insyAllah akan memberikan orderan di tempat itu.


Ide bisnis

Ide ini tercetus saja di kepala, ketika aku menyampaikan ide ini suami menyetujuinya asalkan harus detail semua planing. Ide apa itu?

Aku mencoba bisnis baru dengan memproduksi sendiri gamis dan baju. Mungkin berawal dari kejenuhan jadi reseller saja selama setahun belakangan. Laba yang didapat hanya 10% dari harga jual. Kemudian share dengan sesama reseller yang sudah melangkah jauh ke depan dengan produksi baju sendiri. Aku pun tertarik dan ingin mencobanya.

Karena suami orang manajemen, Ia mensyaratkan semua pencatatan harus rapih, planing difikirkan dengan matang sampai proses pemasarannya. Awalnya agak ciut juga, tp percaya saja dua kepala akan jauh lebih baik daripada satu kepala. Semua perencanaan ak diskusikan dengan suami, seemuanya tidak ada yang ditutupi dan disembunyikan. Aku ingin suami juga terlibat 100% dalam bisnis ini. Bismillah dengan niat yang baik, semoga Allah meridhai :)