Selasa, 23 Desember 2014

Puisi "Bidadariku"

Mas kawin untuk bidadariku
Adalah sekuntum bunga melati
Yang aku petik
Dari sujud sembahyangku
Setiap hari


Buah cintaku
Dengan bidadariku
Adalah lahirnya sejuta generasi teladan
Yang menggendong tempayan-tempayan kemanfaatan
Bagi manusia dan kemanusiaan
Pada setiap tempat, pada setiap zaman


Mereka lahir demi kesejatian sebuah pengabdian
Membela kebenaran dan keadilan


Estafet perjuangan kami berkelanjutan
Sambung menyambung pada setiap generasi
Tak berpenghabisan
Terus bergerak
Mengaliri ladang-ladang peradaban



Seperti cintaku
Pada bidadariku
Yang terus tumbuh
Semakin subur
Dari hari ke hari
Laksana kalimat-kalimat suci
Di hati para salehin
Di hati para Nabi


-Pudarnya Pesona Cleopatra-



Puisi-puisi jaman SMA part 2

Hidup ibarat kaca
Kadang begitu rapuh
Dan kadang begitu angkuh
Bilapun ia pecah berserakan
Itu bukanlah akhir dari keindahan
Karena masih ada harapan
Dalam perjalanan panjang kehidupan
Kan ada yang menyusunnya
Kembali Utuh..


Tiada kata seindah kasih di hamparan ciptaanNya
Tiada kata seagung makna di samudra cintaNya


Ketahuilah, setiap orang yang menolak menghamba pada Allah dalam bentuk ketaatan dan kecintaan padaNya,
 maka ia akan diuji dengan penghambaan pada sesama mahluk, mencintai dan pengabdiannya


Sejatinya cinta, baik dari langit
Mau pun dari bumi, 
Semua menunjuk kepada Allah semata


Jika cinta begitu menawan, maka tawanlah aku dengan cintaMu, agar tak ada lagi yang dapat menawanku di ruang hatiku selain Kau


-NovelSiluetSenja-


Puisi-puisi jaman SMA part 1

Matahari tersenyum cerah
Langit pun mendulang mendung terarah
Dedaunan mengangguk mengiyakan dunia
Kala anak manusia berlari dan tertawa
Menyambut masa remaja yang begitu indah


Ku sambut hari dengan berseri
Seiring mentari yang terus menyinari
Selaras hati yang bernyanyi
Serinai kasih yang mekar di hati
Bersama sahabat yang selalu dekat
Jalin erat terikat kuat


Persahabatan yang dilandasi kesucian
Mengantarkanmu menjadi seorang dari mereka
Meski engkau ini batu atau pualam
Kau akan menjelma menjadi permata


Senyum itu indah
Seindah pelangi di matamu
Tawa itu bernada
Seirama alunan lagumu
Hati itu ceria
Secerah hari yang setia menanti malam
Oh.. bahagianya


Wanita...
Terkadang sulit diterka
Dalamnya lautan bisa diselami
Dalamnya hati hanya siapa yang tahu
Dia pandai menyimpan perasaan
Tak urung hal itu menimbulkan korban
Meski cuma perasaan...


Kapankah kau mengerti
Apa yang ada dihati
Walau tak sempat terungkap
Tatapan ini butuh jawab
Biarlah ia terbang menguap
Meski rasa ini kan semakin pekat
         Pergilah..
Kan ku kubur sebelum ia berkarat



-NovelSiluetSenja-