Rabu, 11 Juni 2014

Peran Baru


Alhamdulillah wa syukurillah wa laailahailallah wallohuakbar

Saya mendapatkan peran baru kawan, yaitu sebagai seorang istri:) Bulan Maret lalu saya sudah menikah, suami mengguncang Arsy-Nya dengan mengucapkan akad nikah itu. Dan syurgaku, patuhku, dan taatku bukan lagi kepada Mama Papa, tapi kepada suami tercinta.

 Pasca menikah aku ikut suami bekerja di Kota Pontianak, sudah cukup lama beliau dinas di sana hampir sekitar lima tahun, so suami terus menerus mengajakku ke berbagai tempat wisata dan kuliner khas kota tersebut. Di sini kami mengontrak dan tinggal hanya berdua tidak ada pembantu.


Berbicara tentang peran seorang istri tidaklah mudah, aku pernah menangis di dada suami karena peran yang cukup berat ini. Kalau tidak terbiasa akan sangat sulit, pagi-pagi ke pasar, pulangnya langsung mencuci baju dan menjemurnya, kemudian dilanjut menyetrika baju, memasak, dan sorenya mengepel. Ketika suami pulang aku menangis karena saking capeknya. Dan baru terasa, bagaimana pengorbanan seorang Ibu dalam mengurus suami dan anak-anaknya. Ku yakinkan diri bahwa aku bisa melewati ini semua, aku adalah istri hebat, kalau orang lain bisa kenapa aku tidak bisa :) 

Alhamdulillah sekarang sudah terbiasa dan mulai menikmati peran ini, karena ini adalah salah satu jihad kita sebagai seorang istri. Dan suami juga pengertian, ga segan untuk turun tangan membantu pekerjaan rumah tangga. Seneng deh kalo pekerjaan rumah di kerjakan bersama, jadi terasa mudah dan menyenangkan.. coba ajah ;)

Wisata Kuliner Purwokerto

Saya lahir dan besar di kota Jakarta, Bekasi dan sekitarnya, dari SD sampai SMA selalu di kota itu. Maka ketika ada kesempatan SNMPTN saya mencoba untuk merantau ke daerah lain. Dan tadaaaa.... mendaratlah saya di kota Purwokerto, berusaha menjadi anak baik yang sedang menuntut ilmu perkuliahan hingga lima tahun. Waktu lima tahun bukan waktu yang sebentar loh, cukup membuat saya menjadi seorang yang bijaksana dalam menapaki hidup ini ( tssaaaaaaah..sambil kibas rambut :p)

Setelah lulus.. kota Purwokerto bikin kangen euy.. kangen sama suasana adem dan teduhnya.. kangen sama wisata Baturaden yang sejuk.. dan kangen sama masakan khas Purwokerto dan sekitarnya. Saya kenalin yah.. sama makanan yang enyak-enyak :D


Tempe adalah makanan khas Indonesia, tapi kalo di Purwokerto ada yang namanya Tempe Mendoan. Pertama kali ngeliat mungkin akan mengira.. "Ini tempe belum mateng koq malah dijual?" awalnya aneh, tapi lama kelamaan enak loh, apalagi makannya pas anget-anget dan ditemenin sama kecap pedas.. Uuuuuhhh mantab.. Tempe mendoan jadi makanan favorit anak-anak kosan ketika lagi akhir bulan dan ortu belum ngirim uang, selain harganya murah..juga mengenyangkan :D


Makanan ini namanya Lumpia Bom, lumpia yang biasa kita jumpai hanya sebesar pastel atau risol, tapi ini dinamakan lumpia bom karena ukurannya yang sangat besar lima kali lipat dari ukuran lumpia biasa. Isi lumpia bom ada sayuran seperti wortel, kubis, telur yang dicincang tipis-tipis, banyak macamnya juga. Ada lumpia isi jagung, isi ayam, isi jamur, atau isi baso. Belum lagi cara makannya yang dicolek dengan sambel ekstra pedaaaaaasss... dijamin tiga jam pasca makan lumpia plus sambelnya bakal langsung ke belakang :p


Nah, bergeser sedikit tetangganya purwokerto ada daerah Sokaraja, dan terkenal dengan makanan khasnya "Soto Sokaraja". Sama halnya dengan soto ayam yang biasa kita temui di warung-warung makan, dengan kuah kuning bening, potongan ayam dan sayuran. Bedanya soto sokaraja ini di tambah dengan bumbu kacang, jadi warna kuahnya coklat keruh. Sama dengan makanan asing lainnya, awalnya terlihat aneh tapi setelah dicicipi dan dimakan.. bikin ketagihan deh. Awal makan ini di gang tikus tempat makan favorit anak-anak kampus, pertama pesen sama mbak nya soto kuah bening ajah.. lama-lama dan sampai sekarang kalo dihadapkan dengan dua soto, soto bening dengan soto sokaraja.. dengan senang hati saya akan milih soto sokaraja..hehe..



Berikutnya makanan khas dari kota ini, ada "Getuk Goreng Sokaraja" makanan ini terbuat dari singkong yang dihaluskan, dan digoreng bersama gula merah, jadinya manis deh..Makanan ini biasa dibeli untuk oleh-oleh orang rumah. Ketika libur semester mas ku paling suka kalo dibawain getuk goreng, tapi di makannya jangan kelamaan yah, getuk goreng akan menjadi keras kalo ga dimakan dalam waktu 2 sampai 3 hari.

Demikian makanan khas Kota Purwokerto dan sekitarnya, and the next saya mau posting tentang makanan khas Kota Pontianak..hehe..mumpung sedang berdomisili di kota ini so, ga ada salahnya berwisata kuliner makanan khas kota ini.

Kamis, 05 Juni 2014

Pontianak

Saya akan bercerita tentang kota domisili sekarang. Setelah menikah saya ikut suami dinas di kota Pontianak, ibukota dari provinsi Kalimantan Barat. Kota ini berada di garis khatulistiwa so.. bisa di bayangkan bagaimana terik dan panasnya kota ini karena berada pada nol derajat lintang utara.

Pertama kali datang.. cukup kaget juga karena sedikit angot (angkutan kota) yang ada. Yang terlihat adalah sepeda motor dan mobil-mobil pribadi. Rata-rata penduduk sini menggunakan kendaraan pribadi, bila masing-masing keluarga memiliki kendaraan pribadi berarti pendapatan rata-rata masyarakat bisa di katakan tinggi, tingkat kesejahteraan mereka pun tinggi? Wallohu alam, saya belum meneliti lebih lanjut.. ini baru hipotesis sementara.

Beberapa pekan saya tinggal di sini, cukup membuat saya mengangguk paham. Ternyata biaya hidup di sini sama mahalnya dengan biaya hidup di Jakarta. Mahalnya sama, panasnya juga sama, tapi di sini ga ada polusi dan macet :)

Biasanya kita bisa dengan mudah menemukan musola atau masjid untuk beribadah,dan di sini banyak sekali di temui gereja-gereja. Adzan terdengar ketika waktu-waktu tertentu yaitu magrib dan subuh, sisanya samar terdengar bahkan tidak bisa mendengan adzan sama sekali. Maka planing saya n suami ke depan mau pindah kontrakan yang lebih dekat dengan masjid :)