Senin, 19 Oktober 2015

Resensi buku "Sabtu bersama Bapak"

"Hai, Satya! Hai, Cakra!" Sang Bapak melambaikan tangan.
"Ini Bapak.
Iya, benar kok, ini Bapak.
Bapak cuma pindah ke tempat lain. Gak sakit. Alhamdulillah
berkat doa Satya dan Cakra.
...
Mungkin Bapak tidak dapat duduk dan bermain di samping kalian.
Tapi, Bapak tetap ingin kalian tumbuh dengan Bapak di samping kalian.
Ingin tetap dapat bercerita kepada kalian.
Ingin tetap dapat mengajarkan kalian.
Bapak sudah siapkan.

Ketika kalian punya pertanyaan, kalian tidak perlu bingung
ke mana harus mencari jawaban.
I don't let death take these, away from us.
I don't give death, a chance.

Bapak ada di sini. Di samping kalian.
Bapak sayang kalian."

Itu sepenggal cerita dari cover belakang "Sabtu bersama Bapak". Tentang seorang pria yang belajar menjadi bapak dan suami yang baik. Tentang seorang ibu yang membesarkan mereka dengan penuh kasih. Dan tentang seorang bapak yang meninggalkan pesan dan berjanji selalu ada bersama mereka. 

Adalah kisah Satya dan Cakra yang tumbuh dengan "kehadiran" Bapak di setiap sabtu sore dalam bentuk video player. Setiap masalah Satya dan Cakra , Bapak memiliki solusinya dalam bentuk nasehat. Nasehat-nasehat Bapak selalu diingat dan dipegang teguh kedua anak tersebut.

Satya tumbuh dewasa dengan sederet prestasi dan karir yang bagus, memiliki istri cantik dan anak-anak yang lucu. Akan tetapi memiliki permasalahan dalam rumah tangganya dan berusaha menjadi seorang Ayah dan suami yang baik.

Nasib Cakra tidak sebagus kakaknya, wajah yang pas-pasan membuat Cakra kesulitan mendapatkan jodoh. Tapi dengan kearifan sikapnya Ia mendapatkan apa yang diinginkan.

Bahasa yang ringan, alur cerita yang mudah diikuti, dan jokes yang menghibur menjadikan buku ini asik untuk dibaca. Banyak hikmah yang didapat dari buku ini tentang seorang pemuda yang belajar mencari cinta.

Bapak Gunawan memiliki anak laki-laki, Satya dan Cakra. Satya memiliki 3 anak laki-laki Ryan, Miku, dan Dani. Di buku ini banyak kisah tentang cara mendidik anak laki-laki tapi tidak ada kisah mendidik anak perempuan. Walaupun secara general sama-sama anak kecil tapi tentunya ada pembeda dalam hal pendidikan masa kecil.

Tapi over all buku ini bagus, asik dilahap sekali baca disabtu sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar